taqwa

Bersifat jujur terhadap diri dari dasar hati yang terdalam, kita mengkhianati segala kenikmatan yang diberikan Allah sedangkan betapa sedikit pula ketaatan kita kepadaNya.Dalam keadaan begini, kita harus bertanya kepada diri kenapa hati kita boleh menjadi begitu keras. Seakan-akan kerdip kebenaran tidak pernah mendapat tempat di hati. Inilah akibatnya jika hati sudah tidak mengenal Taqwa.Rasanya tidak layak diri ini mengharapkan keindahan dan kebaikan, di mana pada masa yang sama kita sering menghadirkan kejelekan dan kemudaratan. Rasanya tak layak kita memohon ampunan tapi di sisi lain kita hadirkan kemaksiatan. Rasanya tak layak kita disebut hamba pilihan kerana perintah dan larangan tidak jua kita agungkan.Cubalah kita diam membatu sejenak, baikkah hari ini bagiku dari hari semalam?Buku ini adalah respon dari Tuan Guru, yang mana secara bertatih mengajak kita melalui detik-detik masa di dunia untuk meletakkan Taqwa kembali semula di atas landasan. Jika orang bertanyakan, mana buku itu? Maka kami menjawab, “Inilah bukunya.”